Musprov NTT Sukses Digelar, Alex Riwu Kaho Ketua Pengprov Periode 2018 - 2022
14 Feb 2018
Musyawarah Propinsi (Musprov) Taekwondo Indonesia Nusa Tenggara Timur (NTT) Sukses digelar , Sabtu (10/2) di Kupang NTT. Dalam suasana yang kondusif dan pemilihan yang demokratis tersebut, forum yang diikuti oleh 17 Pengcab/Pengkot tersebut akhirnya menetapkan Alex Riwu Kaho sebagai ketua terpilih untuk periode 2018-2022, menggantikan Viktor Lerik.
Menurut Sekretaris umum Pengprov TI NTT Micky Natun, ST, MSc, Musprov diikuti 17 Pengcab/Pengkot, minus Kabupaten Lembata, Rote Ndao, Flores Timur dan Kabupaten Ngada yang belum memiliki badan pengurus
"Tujuh belas kabupaten/kota memiliki hak suara. Merekalah yang memilih ketua di Musprov TI NTT sekaligus membahas program kerja empat tahun ke depan periode 2018-2022," jelas Miky.
Musprov TI NTT yang mengambil tema “melalui musprov, kita tingkatkan konsolidasi dan pembinaan organisasi menuju prestasi emas taekwondo NTT” tersebut ditinjau oleh salah seorang Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), John Edward Sijabat. Dirinya mewakili PBTI untuk mengawasi langsung jalanya proses Musyawarah propinsi sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PBTI.
Disela-sela Musprov, selain dipaparkan pertangungjawaban oleh pengurus lama, juga dibahas rencana program taekwondo NTT kedepan. Khususnya terkait strategi dan persiapan menghadapi PON di Papua 2020 mendatang. Selain pembahasan program kerja tersebut, dalam kesempatan yang sama, juga dilantik lima pengurus kabupaten Taekwondo NTT, yakni Pengkab TI TTS, Pengkab TI Manggarai, Pengkab TI Sabu Raijua dan Pengkab TI Alor oleh Ketua Umum Pengprov TI NTT.
Ketua Pengprov TI NTT yang baru, Alex Riwu Kaho menggantikan Viktor Lerik yang merupakan Ketua Pengprov TI NTT sebelumnya. Sistem pemilihan dalam Musprov TI ini, dilakukan secara tertutup, dimana 16 pemilik suara diminta menuliskan nama calon ketua yang dipilihnya dalam secarik kertas dan di kumpulkan.
Seperti diketahui, selain Alex Riwu dan Viktor Lerik, yang kembali mencalonkan diri, terdapat calon lain, yakni Fransisco Bessie, dan Alexander Ena.
Dari 17 suara sah, 10 diantaranya memberikan dukungan kepada Alex Riwu Kaho. Viktor Lerik mendapat dukungan 4 suara dan dua kandidat lainnya mendapatkan masing-masing satu suara.
Dalam pernyatanya, pasca terpilih sebagai ketua Pengprov TI yang baru, Alex Riwu menyampaikan bahwa dirinya akan fokus menyiapkan sumber daya atlet dan berbagai persiapan lainnya menuju PON 2020 agar TI NTT dapat ikut berbicara dan bersaing di tingkat nasional secara kompetitif. Terkait hal tersebut, dirinya akan berusaha semakimal mungkin menyusun formasi kepengurusan dan mengkonsolidasikannya kepada semua pihak yang nantinya terlibat untuk mensukseskan visi dan misinya itu.
“Kita akan berupaya menyusun kepengurusan sesuai batas waktu yang di berikan, apalagi formatur yang ada tinggal berjauhan. Selain itu kegiatan peningkatan dan pembinaan prestasi akan menjadi prioritas pengurus kedepan. Oleh karena itu, pengurus akan fokus pada upaya mempersiapkan SDM, baik atlet maupun pelatih dalam menghadapi even nasional tersebut.” Ujar Alex .
Termasuk kepengurusan yang baru ini menurut alex juga menyediakan ruang yang seluas-luasnya agar seluruh pihak yang berkepentingan di taekwondo NTT melakukan konsolidasi dan penataan organisasi, juga rekonsiliasi dengan mereka yang semua berada di luar PBTI dan ingin kembali ke PBTI.,“ Terang Alex yang juga sebagai Dirut Pemasaran Bank NTT tersebut.
Selain itu, kepengurusan TI NTT kedepan juga akan diprioritaskan pada upaya meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM dengan menitikberatkan aspek sport dan teknologi. Utamanya pada kegiatan kepelatihan, perwasitan dan pertandingan. Ia menyadari bahwa kemajuan pembinaan juga didasarkan pada aspek itu. Apalagi menurutnya olahraga taekwondo saat ini sudah menggunakan teknologi baik signal maupun scoring system. Oleh karenanya, Alex akan berupaya maksimal untuk mendorong agar pengprov dan pengcab memiliki sarana dan prasarana tersebut. Hal ini menurutnya penting agar atlet, pelatih adan para wasit asal NTT terbiasa menggunakan berbagai sarana dan prasarana teknologi tersebut.
Soal rekonsiliasi dengan mereka yang dulu bergabung dengan YUTI, Alex menegaskan, bagi jika ingin bergabung tentu ada persyaratan yang harus di penuhi, yang diminta PB TI maupun hasil rapat Pengprov TI beberapa waktu lalu. Hingga saat ini terangnya, sudah ada yang memenuhi persyaratan tersebut dan sudah bergabung kembali.
“Bahkan ada yang sudah mengikuti kejuaraan dan membuka Dojang. Dan rekonsiliasi ini akan tetap berlanjut,” ungkapnya.
Alex menambahkan, dukungan pers untuk ikut mengembangkan taekwondo juga dibutuhkan karena berbagai informasi perkembangan Taekwondo bisa didapat dari pers. Terkait hal tersebut, kedepan dirinya berjanji untuk berusaha menjalin kerjasama dengan media untuk mendorong agar atmosfir taekwondo NTT makin lebih terasa dan memberikan efek positif. Yakni makin meluasnya keterkarikan masyarakat terhadap olahraga yang dipertandingkan di olimpiade ini.
#Repost https://taekwondoindonesianews.com
LINK > ORGANISASI
Written by HendraPBTI Kirim dua IR di Seminar dan Refreshing Wasit Internasional di Istanbul, Turki
14 Feb 2018Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) mengirim dua orang wasit bersertifikasi internasional (International Referee) untuk mengikuti 100th International Kyorugi Referee Seminar & 114th International Kyorugi Referee Refresher Course, yang berlangsung pada 1 – 4 Febrruari 2018 di Istanbul, Turki. Mereka adalah Ina Febriana Sari Hard Putri dan Irmawati
Kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan World Taekwondo yang diikuti hampir seluruh anggota. Tidak kurang dari 400 peserta dari berbagai negara diseluruh dunia mengikuti acara tersebut. Dalam kegiatan tersebut wasit internasional asal Indonesia mengikuti Penyegaran Wasit Kyorugi (International Kyorugi Referee Refresher Course).
Menurut Ina Febriana Sari, Badan Taekwondo Dunia (World Taekwondo) memang selalu mengagendakan secara rutin kegiatan seminar dan refreshing wasit ini. Dan kegiatan ini menurutnya wajib diikuti oleh setiap anggota badan taekwondo itu diseluruh dunia. Karena jika tidak, tentu ada negara yang tertinggal, khususnya mengenai berbagai perkembangan aturan terbaru yang dikeluarkan oleh World Taekwondo. Oleh karena itu, pemegang lisensi seminar dan penyegaran wasit ini, juga memiliki kewajiban melakukan sosialisasi kepada seluruh komunitas taekwondo yang difasilitasi melalui asosiasinya masing-masing. Kalau di Indonesia, menurutnya melalui Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI). Karena setiap tahun pasti ada aturan dan perkembangan baru yang perlu disesuaikan.
“Setiap Tahun pasti ada perubahan, minimal ada penyesuaian atau bahkan perkembangan dari aturan perwasitan maupun pertandingan. Oleh karena itu, setelah adanya kegiatan seminar dan refreshing ini, sosialisasi terhadap materi-materi tersebut ditanah air harus segera dilakukan oleh komisi wasit PBTI, kepada seluruh anggota perwasitan di Indonesia di Pengprov masing-masing”. Terang Ina, yang juga merupakan Master dan pemegang DAN 8 itu kepada media TIN (5/2).
Lebih lanjut Master Ina menerangkan bahwa materi yang diberikan dalam kegiatan seminar dan refreshing wasit tersebut merupakan materi-materi kunci dalam pertandingan taekwondo Internasional yang senantiasa di up date terus perkembangan dan aturannya. Materi-materi itu antara lain : New Competition Rules (Materi Peraturan Pertandingan terbaru), Hand Signal & Agility Training (Gerakan Tangan dan Ketangkasan), Scoring Criteria & Simulation (Cara pemberian nilai point dan pelanggaran), Simulation Games (simulasi dilapangan dengan kasus yang berbeda di setiap kondisi pelanggaran).
Ditambahkan Master Ina, di akhir materi-materi tersebut, dilakukan tes kepada peserta. Adapun tes tersebut antara lain tes tertulis, teori dan essay, test praktek scoring, praktek Hand Signal, Interview , physical test (tes fisik) pakai sistem balke (lari bolak balik mengikuti suara utk Putri 3 level utk putra 6 level)
WT Butuh Wasit Muda, Wacana DAN 1 Bisa Menjadi IR
Selain itu, mengutip pernyataan World Taekwondo Director/Education Departement. Mr.Jung Seok Yoo, Master Ina juga menjelaskan bahwa Mulai tahun ini, World Taekwondo akan lebih mendorong agar berbagai peraturan-peraturan baru yang dibuat akan mengikuti perkembangan dan inovasi untuk tujuan agar pertandingan taekwondo dapat dilaksanakan secara lebih transparan dan lebih fair play. Oleh karenanya, World Taekwondo juga akan mendorong agar para pelatih bahkan atlet lebih mendalami berbagai aturan-aturan tersebut. Terkait hal itulah World Taekwondo akan terus memaksimalkan berbagai media komunikasi untuk melakukan sosialisasi dan petunjuk agar berbgai peraturan perkembangan taekwondo dapat cepat diaplikasikan. Intinya menurut Master Ina agar setiap peraturan dan perkembangan taekwondo mudah dan dapat dimengerti oleh masyarakat awam sekalipun. Bahkan WT mengharapkan akan lebih banyak wasit muda dan wasit perempuan sehingga akan dirubah peraturannya. Untuk putri dulu minimum DAN 4 yang bisa mengikuti kegiatan ini, namun sekarang diperbolehkan DAN 1.
“Berbagai aturan baru yang dibuat World Taekwondo pasti memiliki dasar. Dan Peraturan itu dibuat se sederhana mungkin sehingga masyarakat awam juga dapat mengerti secara garis besar tentang taekwondo. Sebagai contoh, mengapa lapangan taekwondo dirubah dari persegi menjadi octagonal ? menurut World Taekwondo, sederhananya adalah perubahan tersebut agar menimbulkan daya lekat dan daya ingat bagi masyarakat awam sekalipun. Kalau Karate, Judo dan Pencak Silat menggunakan matras kotak, Kalau taekwondo Octogonal.” Ujar Komisi Kepelatihan PBTI itu.
Seperti diketahui, saat ini Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) telah memiliki lebih kurang 30 wasit bersertifikasi internasional (International Referee). Wasit Internasional asal Indonesia juga telah banyak memimpin pertandingan di berbagai event internasional dan banyak prestasi yang disematkan kerena menjalankan tugas perwasitan dengan baik. Berbagai test dalam diklat baik seminar maupun refreshing perwasitan internasionalpun, wasit Indonesia juga kerap bernilai diatas rata-rata. Hal tersebut memang menunjukkan bahwa kompetensi wasit internasional Indonesia memang sangat baik di mata dunia. Dalam kesempatan kegiatan seminar dan refreshing wasit kali ini, wasit asal Indonesia, Ina Febriana Sari berhasil lulus dengan skor 95, sementara Irmawati lulus dengan skor nilai 90 dari nilai terbaik 100.
Master Ina juga berharap, kedepan Taekwondo Indonesia lebih banyak mengikutsertakan mantan atlet yang masih muda, khususnya putri untuk di arahkan menjadi wasit International, karena akan dapat membatu perkembangan pertandingan ke level international. Selain itu dirinya juga berharap agar peraturan terbaru tersebut dapat di sosialisasikan tidak hanya kepada para wasit nasional, tetapi juga masuk dalam Materi Kepelatihan untuk calon pelatih-pelatih muda dan atlet-atlet muda.
Wakil Presiden Yusuf Kalla, didampingi oleh Menpora Imam Nahrawi menyempatkan kunjungan untuk memantau test event Asian Games 2018 di Hall B JIXPO Kemayoran, Jakarta, 10/2
Test Event cabor taekwondo diikuti delapan negara yaitu Indonesia, Korea, Filipina, Malaysia, Hong Kong, India, Laos dan Mongolia. Selain menyempatkan menonton pertandingan dan memeriksa seluruh fasilitas yang ada, wapres juga menyempatkan mengalungkan medali kepada atlet pemenang. Dalam kesempatan itu, wapres mengalungkan medali untuk pemenang kelas poomsae beregu putra yang diraih oleh timnas Indonesia, Perak oleh tim Hongkong dan medali perunggu yang diraih oleh tim India.
Berdasarkan hasil penilaian Wapres, Ia menyampaikan bahwa venus tes event cabang olahraga taekwondo cukup bagus dan pelaksanaan pertandingan telah berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Walaupun masih ada beberapa yang kurang maksimal, tapi menurut JK, hal tersebut wajar dan dapat diperbaiki dan menjadi bahan evaluasi Inasgoc.
"Saya juga konfirmasi kepada Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) bahwa venuenya telah memenuhi syarat. Kalau masih ada kekurangan, wajarlah karena tes event ini masih tahap uci coba," ujar Wapres
Sementara itu, Menpora juga menyampaikan apresiasinya kepada jajaran panitia penyelenggara bahwa test event cabor taekwondo. Menurutnya test event Asian Games 2018 cabor taekwondo mampu membuat suasana kegembiraan. Hal tersebut menurutnya terlihat dari semangat dan antusiasme masyarakat yang menyaksikan pertandingan.
“Tadi saya melihat adanya suasana kegembiraan. Walaupun kejuaraan ini hanya tes event, tapi medali emas berhasil kita raih. Namun demikian ini bukan menjadi alat ukur bagi kesiapan tim Indonesia secara total karena bisa jadi atlet yang dikirim oleh beberapa negara merupakan lapisan kedua atau ketiga. Begitu juga dengan tim Indonesia, tidak semua atlet pelatnas yang merupakan atlet unggulan kita turunkan, " ujar Menpora.
Akan tetapi lanjut Menpora hal tersebut tetap harus menjadi catatan penting bagi semua cabang olahraga meskipun yang dipertandingkan di tes event hanya 8 cabang olahraga tapi cabang olahraga yang lain harus belajar dari suasana ini bagaimana kesiapan atlet kita. Tapi yang lebih penting bahwa masing-masing cabang olahraga akan menjadi penyelenggara pada setiap kegiatan pertandingan," jelasnya.
Menpora pun mengaku venue yang sekarang ini sudah bagus. "Nyaris sampai sekarang tidak ada keluhan soal venue pertandingan bahkan dalam konteks tes event tidak ada kekurangan, semua berjalan baik dan lancar," ujarnya. Usai menyaksikan uji coba tersebut, Wakil Presiden M Jusuf Kalla melanjutkan peninjauan ke Wisma Atlet Kemayoran. Hadir dalam pegelaran tes event tersebut MenPU Pera Basuki Hadimuljono, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Ketua INASGOC Erick Thohir, Wakil Ketua INASGOC Syafrie Syamsuddin dan Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Presiden menyaksikan pertandingan taekwondo di panggung A yang tengah bertanding di kelas 80 kg pria antara Nicholas Armanto dari Indonesia dan Tan Yen Ming dari Malaysia. Nicholas Armanto memenangkan pertandingan tersebut. Kemudian dilanjutkan pertandingan antara Halinda Mariska dari Indonesia melawan Law Sin Yi dari Hongkong di kelas wanita 53 kg yang dimenangkan Halinda.
Sumber : Taekwondo Indonesia News
Bentuk Penghargaan Atas Kontribusi Kepada Bangsa dan Negara, Atlet dan Pelatih Berprestasi Resmi Jadi PNS
08 Feb 2018Menpora Imam Nachrowi membuktikan janjinya kepada Atlet maupun pelatih yang berprestasi dan memiliki kontribusi besar dan berjasa bagi bangsa Indonesia. Janji tersebut adalah dengan mengangkat mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga. (Kemenpora).
Menpora Imam Nahrawi bertindak sebagai pemimpin dalam acara pengambilan sumpah dan pelantikan untuk Pejabat Fungsional, Direktur Politeknik Olahraga Indonesia (POI), dan Kepala Divisi Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) berjumlah 4 orang.
Selain itu pengambilan sumpah dan penyerahan SK PNS formasi umum dan formasi khusus olahragawan dan pelatih olahraga berprestasi berjumlah 78 orang. Dalam acara ini juga berlangsung penyerahan SK CPNS formasi umum berjumlah 27 orang, Rabu (7/2) di Lapangan Badminton Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat.
"Selamat atas dilantiknya, selamat bekerja, selamat datang di rumah baru, selamat datang di tempat pengabdian, selamat datang di lingkungan perjuangan," ujarnya di awal sambutan.
Menpora menyebutkan, pada penyerahan SK kali ini ada dua golongan. Pertama PNS, PNS ini adalah hasil dari beberapa rekrutmen yang lalu dan mereka sudah dilakukan penilaian kurang lebih setahun. Latar belakang mereka adalah atlet dari berbagai macam daerah dan pelatih dari berbagai cabang olahraga.
Kedua, CPNS. CPNS adalah hasil rekrutmen dari Kemenpan RB sebanyak 27 orang dari berbagai disiplin keilmuan olahraga, kepelatihan, sport sains, sport industri, dan manajemen olahraga.
"Mereka juga akan dilihat perkembangannya selama setahun yang akan datang, baru mereka diangkat sebagai PNS," katanya.
Imam merasa bersyukur dengan hadirnya para PNS dan CPNS baru di lingkungan Kemenpora. Ia berharap mereka dapat menjadi tenaga baru yang akan menyemangati, mengisi dan menjadi ASN yang peduli dengan olahraga dan kepemudaan.
"Jaga integritas, loyalitas dan disiplin. Jaga netralitas PNS, nggak boleh PNS jadi tim sukses calon kepala daerah. Harus sensitif dan respons, harus bersemangat gak boleh loyo. Harus berani, kreatif dan inovatif. PNS jangan lupa senyum, harus sering senyum," pesannya.
Sementara itu, terkait pengangkatan atlet yang akan menjadi CPNS sebanyak 137 orang, saat ini sedang dilakukan finishing SK dari Kemenpan RB. Sehingga pada bulan Mei nanti, mereka dapat diangkat sebagai CPNS.
Menurut Menpora, pelantikan pada hari ini dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintah dan pelayanan publik agar tetap berjalan, terutama tupoksi Kemenpora. "Pelantikan ini upaya penyegaran dan peningkatan kinerja, yang tentunya melalui tahapan pertimbangan , kompetensi, integritas, loyalitas, moralitas, diklat, serta nilai pengabdian dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab kepada negara, saya hidupkan kembali Baperjakat, terima kasih atas kerja kerasnya dalam menjaring dan memberikan pertimbangan," sambung Menpora.
Ada pesan khusus Menpora kepada para pejabat yang dilantik,"Setelah pelantikan ini jangan berleha-leha, langsung tancap gas bekerja dan bekerja, para atasan pastikan hari ini juga segera ada pertemuan ataupun serah jabatan agar pejabat baru bisa langsung bekerja," demikian wanti-wantinya.
Ada 136 pejabat Administrator yang biasa disebut Pejabat Eselon IV, dan Pengawas atau Pejabat Eselon III pagi ini yang dilantik. Sebagai perwakilan yang langsung menandatangani sumpah jabatan dan pelantikan, Ahmad Arsani yang mengemban amanah sebagai Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pelatih dan Instruktur, Sariati yang dipercaya sebagai Kepala Sub Bagian Keamanan dan Ketertiban, Indra Jayaatmaja yang promosi sebagai Kepala Sub Bagian Keprotokolan Menteri.
Sebagai saksi Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto dan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta. Sedangkan rohaniwan ada tiga dari Islam, Katholik, dan Prostestan, yang menandakan bahwa pejabat-pejabat yang dilantik berasal dari pemeluk tiga agama tersebut.
Dari Cabor Taekwondo, saat ini sudah terdapat 19 nama yang telah mengisi pos PNS di Kemenpora dan tersebar di berbagai divisi dan bagian. Yang baru dilantik kemarin (7/2) antara lain Ahmad Nabi, Cepi Firmansyah, Hari Supriyanto, Aggie Septian dan Reynaldi Atmanegara. Sementara nama-nama lain yang sebelumnya sudah mengisi pos di berbagai divisi dan bidang di kemenpora antara lain Fadly Potu, Andi Cahyadi, Laras Novianti Sumarna dan Taufik Krisna serta beberapa atlet lainnya.