Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), bersama-sama dengan Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, Asdep IV Menpora dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar secara resmi membuka kejuaraan Taekwondo Nasional Babak Kualifikasi PON XX 2020 yang berlangsung di Indoor Stadium Sport Center, Kabupaten Tangerang, Banten, (27/9).

Babak kualifikasi PON XX 2020 kali ini diikuti oleh 519 atlet dari 34 propinsi yang mempertandingkan kategori Kyorugi dan Poomsae. Untuk kategori Kyorugi digunakan sistem gugur, dengan menggunakan PSS KPNP. Adapun untuk kategori poomsae menggunakan sistem Cut Off dengan menggunakan aplikasi Taekwonshoft. Nomor  kyorugi mempertandingkan 16 nomor kelas, terdiri 8 kelas putra (Under 54, Under 58, Under 63, Under 68, Under 74, Under 80, Under 87 dan Over 87) dan 8 kelas putri (Under.46, Under 49, Under 53, Under 57, Under 62, Under 67 danUnder 73). Untuk kategori poomsae terdiri dari kategori Poomsae Recognize (Pasangan / Pair) dan kategori Freestyle terdiri dari Individual Putra, Individual Putri, Pair dan Mixed Team.  Untuk Poomsae Recognize para atlet akan mempresentasikan Taegeuk 6,7,8 Jang, Koryo, Keumgang, Taebaek, Pyongwon dan Shipjin.

Dalam sambutannya Ketua Umum PBTI Letjen TNI (Purn) H. Thamrin Marzuki mengatakan bahwa babak kualifikasi PON XX 2020 atau biasa disebut Pra PON yang akan berlangsung mulai tanggal 27 - 29 September 2019 ini,  bertujuan  untuk menguji sudah sejauh mana kesiapan kita dalam menghadapi ajang multi event  4 tahunan PON yang akan dilaksanakan di Papua 2020 mendatang. Baik kesiapan PBTI dan Pengurus Provinsi Papua sebagai penyelenggara sekaligus tuan rumah  maupun kesiapan  masing - masing Pengprov TI seluruh Indonesia dalam menyiapkan atlet-atletnya. Selain itu, menurut Ketua Umum PBTI, dalam konteks pembinaan dan pengembangan prestasi taekwondo, Babak Pra Kualifikasi PON XX 2020  ini juga memiliki nilai yang sangat strategis bagi PBTI maupun Pengprov TI.

“Bagi PBTI, kejuaraan ini di samping untuk membangun silaturahmi antara pengurus PBTI dengan Pengurus Provinsi, juga menjadi sarana untuk menjaring calon-calon atlet nasional masa depan. Bagi Pengurus Provinsi, kejuaraan babak kualifikasi Pra PON  2019 ini bisa dijadikan tolok ukur keberhasilan pembinaan atlet yang selama ini di lakukan.” Ujar Thamrin Marzuki

Ditambahkan Ketua Umum, Kejuaraan ini juga akan menjadi kesempatan bagi para atlet di seluruh Indonesia untuk menunjukkan kebolehannya. Oleh karenanya dirinya meminta ajang ini dimanfaatkan sebaik dan semaksimal mungkin, sehingga  melahirkan atlet-atlet yang berkualitas ketika berlaga di PON XX di Papua 2020 tahun depan.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya berharap dari ajang Pra PON 2019 ini akan lahir para atlet yang berkualitas. Selain nantinya dapat mengharumkan nama baik daerah yang diwakili, para atlet juga nantinya dapat memberikan kontribusi maksimal untuk timnas taekwondo Indonesia yang akan mewakili bangsa dan negara di event-event internasional. Khususntya dalam jangka pendek ini di ajang Sea Games Filipina, Desember mendatang. Olehkarenanya Selaku Ketua Umum KONI, beliau menekankan kepada PBTI untuk serius mempetakan, sekaligus menjaring dan menseleksi atlet dari hasil kejuaraan ini untuk nantinya bisa mengisi atau menambah formasi di Pelatnas Taekwondo Indonesia. 

Acara pembukaan dimeriahkan oleh Rampak Beduk dari Dewan Kesenian Banten yang atraktif memainkan tari-tarian pengiring semangat dan demonstrasi taekwondo dari N’Lions. Dalam pembukaan kejuaraan ini, Ketua Umum KONI Pusat, Ketua Umum PBTI, Asdep IV Menpora dan Bupati Tangerang bersama-sama memukul beduk sebagai tanda dimulainya kejuaraan.