Pengurus Propinsi Taekwondo Indonesia (Pengprov Ti Jambi) sukses menggelar Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) DAN Kukkiwon, di Gedung Taekwondo Propinsi Jambi, 11 – 12 Mei 2019.
UKT diikuti sebanyak 49 peserta yang berasal dari 8 Pengurus kabupaten /kota (Pengkab/Pengkot) dibawah naungan pengprov TI Jambi. Dari 49 peserta tersebut, 6 orang mengambil DAN 4, 3 orang Mengambil DAN 3, 7 orang mengambil DAN 2, 33 orang mengambil DAN 1 dan 2 orang peserta berasal dari propinsi Sumatra Selatan.
Sebelum pelaksanaan UKT, seluruh peserta melaksanakan latihan penyeragaman pada tanggal 11 Mei 2019. UKT sendiri berlangsung pada tanggal 12 Mei 2019.
UKT dibuka oleh Ketua Harian TI Jambi Bapak Agung Bakri sekaligus dalam kesempatan tersebut dilakukan buka puasa bersama.
Dalam keterangannya, beliau mengatakan bahwa, UKT DAN kali ini sangat istimewa karena dilaksanakan tepat di bulan suci Ramadhan. Ia berharap dari UKT ini, bukan saja nanti menambah jumlah sabuk hitam dan sertifikasi level DAN yang dimiliki oleh praktisi TI Jambi, tapi diharapkan juga dapat meningkatkan kekompakan dan silaturahmi antar pemegang sabuk hitam dan DAN di Jambi, sehingga nantinya dapat lebih mudah dan efektif saling bertukar fikiran dan pengalaman dalam rangka mengemban tugas pembinaan dan prestasi taekwondo di Jambi.
“Pemegang sabuk hitam - DAN harus bisa menjadi contoh teladan dalam upaya membina tali silaturahmi antar taekwondoin dan pengurus dalam hal membagi pengetahuan dalam upaya meningkatkan pembinaan dan pengembangan prestasi di Jambi” Ujar Agung.
Dalam kesempatan tersebut, penguji nasional yang juga merupakan utusan dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Yefi Triaji mengatakan bahwa TI Jambi dalam beberapa tahun terakhir terlihat menampakkan prestasi yang signifikan di kejuaraan-kejuaraan nasional. Karena prestasinya itu, TI Jambi dalam hasil evaluasi pembinaan PBTI, disebut sebagai salah satu pengprov yang berhasil dalam menciptakan regenerasi dan prestasi atletnya. Terkait hal tersebut, dirinya memotivasi dan berharap kepada para peserta yang mengikuti UKT kali ini untuk dapat terus meningkatka dan mengembangkan pembinaan yang terarah di daerah Kabupaten/ Kota propinsi Jambi guna mencetak atlet-atlet berprestasi.
“Taekwondoin yang tersebar di seluruh propinsi Jambi saya yakin memiliki banyak potensi yang masih bisa terus ditingkatkan. Oleh karena itu, saya berharap melalui UKT ini, para peserta dapat lebih termotivasi lagi mengembangkan pembinaan dan prestasi atletnya.” Harap Yefi yang juga merupakan salah satu mantan atlet Jambi yang sukses meraih medali perunggu di Olimpiade Barcelona 1992 lalu.
Sementara itu, Ketua Pengurus Propinsi Taekwondo Jambi Bapak Tony Simbolon, S.Kom, SH, berpesan kepada seluruh peserta, semoga dengan UKT DAN Kukkiwon ini, bisa meningkatkan kualitas sabuk hitam di provinsi Jambi serta para pemegang sabuk hitam dapat mengembangkan dan memassalkan olahraga taekwondo dengan membuka klub-klub baru di setiap kabupaten dan kota yang ada di provinsi Jambi. Dirinya optmis, semakin banyak sabuk hitam dan meningkat level DAN yang tersematkan kepada praktisi taekwondo Jambi, maka akan semakin berkembang atmosfir olahraga ini di Jambi. Harapannya tentu dengan semakin banyaknya masyarakat yang tertarik dengan olahraga ini, TI Jambi akan semakin efektif melakukan identifikasi dan pencarian bakat-bakat atlet terbaik dari seluruh Kabupaten/ Kota di propinsi Jambi.
Sumber : Taekwondo Indonesia News (TIN)
Tim nasional Taekwondo Indonesia mengikuti kejuaraan dunia taekwondo (world Taekwondo Championship) yang akan berlangsung dari tanggal 15 – 19 Mei 2019 di Manchester Inggris. Kejuaraan ini menjadi salah salah satu kalender wajib bagi taekwondoin diseluruh dunia, karena menjadi ajang untuk meraih point tiket untuk menuju Olimpiade 2020. Kejuaraan dunia kali ini diikuti lebih dari 1000 atlet dari puluhan negara partisipan.
Timnas Taekwondo Indonesia yang turun di ajang ini terdiri dari 4 atlet kyorugi. 2 atlet putra dan 2 atlet putri, atlet putra terdiri dari Muhammad Bassam Raihan, atlet nasional asal DKI Jakarta yang akan turun dikelas 58 Kg, Ibrahim Zarman, atlet nasional asal Riau yang turun di kelas 63 Kg, Sedangkan atlet putri Aqila Aulia Ramadhan, atlet nasional asal Jawa Barat yang akan turun dikelas 49 Kg dan Mariska Halinda, atlet nasional asal Kalimantan Timur yang akan turun di kelas 53 Kg. Mereka didampingi oleh Pelatih sekaligus manajer Rahmi Kurnia dan pelatih Lee Sun Jae
Terkait dengan keikutsertaan 4 atlet taekwondo Indonesia di kejuaraan ini, Rahmi Kurnia mengatakan bahwa pihaknya memandang penting ajang ini sebagai salah satu upaya bagi Tim Nas untuk meraih hasil maksimal dalam rangka mengejar harapan menuju olimpiade 2020. Walaupun dari PBTI sendiri tidak memaksakan target, namun pihaknya yakin bahwa taekwondo Indonesia juga dapat berbicara banyak di ajang ini. Dirinya berjanji.
“Kami Ikuti world taekwondo ini, bukan tanpa persiapan. Tim ini sudah digembleng selama beberapa bulan dengan intensitas latihan yang cukup tinggi. Intinya kami tidak ingin kehadiran timnas hanya sekedar menimba pengalaman, yang kami butuhkan adalah point menuju Olimpiade 2020.” Ujar Rahmi.
Sementara itu, Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki, mengatakan bahwa Ia berpesan agar para atlet tampil lepas, tanpa beban, karena walaupun ajang ini diikuti oleh para taekwondoin terbaik dunia. Ia yakin para atlet kita juga memiliki potensi dan kemampuan yang tidak kalah dengan mereka.
“Jadikan ajang kejuaraan dunia ini sebagai tolok ukur kualitas anda, Dan salah satu hal yang menentukan di ajang ini, bukanlah cuma soal teknik, tapi juga soal mental dan strategi”. Tegas Thamrin Marzuki.
Ketua Umum PBTI juga menambahkan bahwa pihaknya meminta dukungan dan doa dari seluruh insan taekwondo di tanah air, agar timnas taekwondo Indonesia tampil maksimal di ajang ini.
“Kami mohon dukungan dan doa dari seluruh insan taekwondo di tanah air. Apalagi mereka mengemban misi yang yang amat strategis bagi taekwondo Indonesia agar bisa tampil di olimpiade nanti. Insya Allah, dalam suasana bulan suci Ramadhan ini, mereka bisa berbuat yang terbaik untuk bangsa”. Ujar Bapak Thamrin Marzuki yang pada akhir bulan lalu, saat Munas ke IX di Bandung, Jawa Barat terpilih sebagai Ketua Umum PBTI periode 2019 – 2023 menganggantikan Letjen TNI Marciano Norman.
World Taekwondo Championship di Manchester, Inggris ini memang salah satu kejuaraan paling bergensi di dunia. Bukan saja kualitas atlet tingkat dunia yang turun. Namun juga pertandingan akan dikemas dengan sangat menarik. Manchester Arena oleh penyelenggara akan disulap menjadi venue nan indah dan modern dengan kombinasi warna yang cantik. Kita akan melihat Manchester Arena bakal memiliki tampilan yang berbeda pada sesi pagi dengan petang. Pada sesi pagi, sebanyak tujuh lapangan akan digunakan pada babak knock-out. Pada matras yang digunakan saat bertanding bertuliskan slogan turnamen tersebut yakni "A time to inspire, a time to thrill". Tak lupa juga akan ada papan digital yang menampilkan skor di tepi masing-masing lapangan. Sedangkan pada sesi sore, lampu-lampu tribun penonton akan diredupkan. Sehingga lampu yang menyala hanya pada lapangan yang tengah melangsungkan pertandingan. Selain itu akan ada layar besar yang terpampang dan memperlihatkan semua lapangan yang sedang dipakai untuk bertanding. Sehingga penonton yang berada pada sisi tribun yang berseberangan tetap mampu menonton seluruh aksi atlet taekwondo yang tengah berlaga.
Sumber : Taekwondo Indonesia News (TIN)
Munas Taekwondo Indonesia IX Tahun 2019 Sukses Di Gelar di Bandung, Jawa Barat
30 Apr 2019Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) sukses menggelar Musyawarah Nasional (Munas) IX di Maja House Hotel, Bandung, Jawa Barat, 27-28 April 2019 yang dIhadiri oleh 34 Propinsi, dimana masing-masing propinsi mengutus dua orang wakilnya. Munas kali ini mengusung tema 'Kita Wujudkan Semangat Revitalisasi Pembinaan dan Pemantapan Organisasi Taekwondo Indonesia Menuju Prestasi Dunia,
Munas dibuka langsung oleh Ketua Umum (Ketum) PBTI, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman. Selain membahas tentang roadmap dan grand design Pembinaan Prestasi kedepan, merevisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Munas kali ini juga menggandakan pemilihan Ketua Umum PBTI yang baru untuk masa bakti periode 2019 - 2023.
Sebelumnya, dalam penjaringan calon ketua Umum PBTI yang dilakukan oleh tim penjaringan yang dibentuk panitia, muncul dua nama bakal calon sebagai kandidat. Yakni saudara Dirc Richard yang saat kepengurusan lalu menjabat Sekjen PBTI, dan Letjen TNI (Purn) H. Thamrin Marzuki yang menjabat wakil ketua Umum PBTI. Namun, saat dilangsungkannya welcome dinner di Hotel Grand Mercure, Bandung (26/4), Dirc Richard memutuskan untuk mengundurkan diri dari pencalonan. Sehingga praktis secara otomatis hanya tinggal satu bakal calon yang ditetapkan menjadi calon pada saat pelaksanaan Munas tersebut.
Munas seharusnya dibuka oleh Ketua KONI yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Organisasi, Bapak Eman Sumusu, namun berdasarkan informasi karena yang bersangkutan terlambat, maka akhirnya Munas di buka oleh Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman. Kabid organisasi KONI, Bapak Eman Sumusu setelah hadir, beliau langsung memberikan sambutan dan arahan dari Ketua KONI, khususnya terkait harapan Ketua KONI tentang prestasi taekwondo Indonesia kedepan, dan harapannya untuk menjadikan organisasi taekwondo Indonesia sebagai organisasi cabor dibawah KONI yang solid dan fokus mengejar pembinaan, pengembangan dan prestasi taekwondo Indonesia.
Setelah pembukaan, Ketua Umum PBTI langsung memimpin sidang Pleno I dengan agenda pembacaan tata tertib dan jadwal acara munas serta menetapkan pimpinan sidang definitif. Selama memimpin sidang, tampak sekali suasana demokrasi dalam Munas, namun hal tersebut tetap berlangsung dalam iklim yang kondusif. Salah satu dinamika yang muncul itu adalah dipertanyakannya keabsahan Munas oleh beberapa Pengprov sebagai peserta sidang. Selain mempertanyakan legitimasi KONI dalam pelaksanaan Munas ini, mereka juga mempertanyakan KONI sebagai Induk olahraga yang seharusnya membuka Munas, belum juga hadir di lokasi. Namun keraguan tentang legalitas PBTI untuk mengadakan Munas telah terjawab dengan dimunculkannya dan dibacakannya surat dari KONI Pusat bernomor 181/ORG/III/2019 Tanggal 13 Maret 2019 tentang Pelaksanaan Munas dan persetujuan KONI Munas dilaksanakan pada akhir April 2019. Surat tersebut kemudian dimengerti dan disepakati oleh seluruh peserta sidang dan sepakat bahwa pelaksanaan Munas secara yurudis sah sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh AD/ART dan aturan KONI. Peserta sidang juga menyepakati bahwa surat KONI tersebut akan menjadi lampiran Risalah atau Berita Acara Munas yang digunakan untuk mengajukan pengesahan dari KONI Pusat,
Setelah tata tertib dan agenda acara di tetapkan. Ketua Umum PBTI, selaku Pimpinan sidang sementara, mengesahkan dan menyerah-terimakan pimpinan sidang definitif yang terpilih yakni saudara Lan Ananda dari Pengprov TI Bali sebagai Ketua, H. M Tambi dari pengprov TI Riau sebagai wakil Ketua dan Lutfi Saleh yang berasal dari Pengprov TI Maluku Utara sebagai sekretaris.
Sesuai dengan agenda Munas, Lan Ananda memimpin Sidang pleno II dengan agenda pertanggung jawaban Ketua Umum. Dalam pandangan umumnya, seluruh peserta Sidang menerima laporan pertanggungjawaban Ketua Umum PBTI dengan sangat baik, walaupun ada beberapa Pengprov TI yang menerima dengan sangat baik namun menyertai bebeberapa catatan evaluasi penting sebagai rekomendasi untuk diperbaiki oleh ketua Umum PBTI berikutnya.
Selanjutnya, Dalam sidang Pleno III, pimpinan sidang mengangedakan sidang komisi. Komisi di bagi menjadi dua. Yakni komisi A yang membahas Pembinaan Prestasi yang dipimpin oleh saudara Rohman T Asikin yang berasal dari Pengprov Ti Banten dan Komisi B yang membahas perubahan AD/ ART yang dipimpin oleh saudara Alfons T Lung dari Pengprov TI Kaltim.
Setelah Sidang Pleno Komisi selesai, selanjutnya pimpinan sidang menggelar sidang pleno ke IV yang menggendakan pemilihan Ketua Umum PBTI periode 2019 – 2023 dan penetapan Formatur. Dalam sesi sidang pleno ini, mengingat hanya ada 1 (satu) calon, Ketua Umum PBTI yaitu Letjen TNI (Purn) H. M Thamrin Marzuki, Pimpinan sidang langsung menawarkan kepada Peserta Sidang untuk memilih secara aklamasi Letjen TNI (Purn) H. M Thamrin Marzuki, menjadi Ketum PBTI 2019-2023 dan disetujui oleh seluruh peserta sidang dari 34 propinsi. Sedangkan yang ditetapkan sebagai Formatur untuk bertugas membantu Ketua Umum menentukan formasi kepengurusan, terpiluh saudara Sumarno Syamsuri yang berasal dari Pengprov TI Sulteng, saudara Handrianto dari Pengprov TI Sumbar dan Saudara Alfon Lung dari Pengprov TI Kaltim.
Ketua Umum PBTI Letjen TNI (Purn) Marciano Norman yang telah demisioner dan mengakhiri masa baktinya, berpesan agar komitmen menjalankan program hasil Munas ini dapat dilaksanakan dengan baik. Tentunya dengan semangat soliditas dan sinergitas yang baik antara PBTI dengan seluruh Pengprov TI di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut Bapak Marciano Norman juga meminta maaf apabila selama dalam kepengurusannya, masih terdapat kekurangan dan kendala sehingga masih ada program yang belum tercapai. Oleh karenanya, beliau mengajak seluruh peserta, dalam hal ini Pengprov untuk mendukung langkah-langkah perbaikan secara konstruktif yang dilakukan oleh ketua Umum PBTI yang baru.
“Bantu dan dukung penuh Ketum PBTI yang baru, Bapak Thamrin dalam menata serta menyempurnakan organisasi, meningkatkan pembinaan atlet dengan penuh kepedulian demi tercapainya cita-cita kita semua. Selamat dan terus berkarya, maju Taekwondo Indonesia, raih prestasi dunia,” Ujarnya.
Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengapresiasi dan berterima kasih atas pengorbanan dan dukungan tulus dari para Pengurus PBTI Periode 2015-2019. “Saudara sekalian selalu membuat saya bahagia, bangga dan terhormat sebagai Pimpinan Taekwondo Indonesia,” kata Marciano.
Menurut Bapak Marciano, semua keberhasilan dalam periode kepemimpinannya mulai dari Sea Games, Kejuaraan Junior Asia , Kejuaraan Dunia Poomsae serta Asian Games serta berbagai turnamen Internasional yang selama ini diikuti, tidak mungkin diraih tanpa kerja keras, sinergitas dan suasana penuh kekeluargaan dalam mendukung kebijakan yang dikeluarkan Marciano.
Sementara itu, Letjen TNI (Purn) H. M Thamrin Marzuki yang terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Periode 2019-2023, dalam sambutan perdananya, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan peserta Musyawarah Nasional (Munas) kepadanya.
“Semoga kepercayaan ini dapat kami jaga dan jalankan dengan segenap kemampuan demi kemajuan olahraga Taekwondo Indonesia,” Ujar Bapak Thamrin Marzuki.
Menurutnya, untuk melanjutkan capaian prestasi kepemimpinan sebelumnya, diperlukan dukungan dan kerja sama dari seluruh Pengprov untuk membangun dan mengembangkan olahraga Taekwondo di seluruh Indonesia. “Sehingga atlet-atlet Taekwondo Indonesia bisa berlaga di ajang pesta olahraga sejagat Olimpiade, bukan hanya sebatas impian tetapi bisa menjadi kenyataan,” Ujar Mantan Waka BIN dan Sekjen Dephan tersebut
Bapak Thamrin Marzuki memahami bahwa keberhasilan organisasi PBTI tidak semata-mata ditentukan oleh kepemimpinannya, tetapi dibutuhkan pula soliditas, sinergitas dan peran aktif dari seluruh pengurus baik di pusat, di daerah oleh Pengprov, para atlet, pelatih dan stakeholder lainya. “Hal tersebut merupakan modal utama PBTI untuk menghadapi setiap kesulitan dan hambatan untuk mengembangkan setiap potensi yang kita miliki demi kemajuan Taekwondo Indonesia,” jelas Bapak Thamrin Marzuki, sebelum akhirnya menutup Munas IX, 2019 tersebut.
Sumber : Taekwondo Indonesia News
Kejurda dan Gubernur Cup Taekwondo 2019 resmi dibuka oleh Gubernur Riau Syamsuar di dampingi Wagubri Edi Natar di GOR Tribuana Pekanbaru, Jumat (29/3/2019). Event tahunan Pengprov TI Riau ini, dihadiri beberapa pejabat daerah, antara lain Kadispora Riau Doni Apriadi, Kadispora Pekanbaru Zulfahmi Adrian, Danyon Paskhas, Dandim Pekanbaru, perwakilan KONI Riau, serta seluruh Pengkab/Pengkot TI se-Riau, dan ratusan atlet taekwondo.
Ketua Pengprov TI Riau H. Amran Tambi mengatakan bahwa kejuaraan taekwondo kali ini dibagi dalam dua kategori, yakni Kejurda yang diikuti oleh seluruh Pengcab/Pengkot TI se-Riau (12 kabupaten/kota, dan Gubernur Cup 2019, yang pesertanya terbuka bagi semua dojang (klub) yang ada.
"Kalau ditotalkan jumlahnya 649 peserta. Jumlah ini terdiri dari jumlah atlet yang tampil di Kejurda sebanyak 202 atlet. Sementara untuk peserta Gubernur Cup sebanyak 447 atlet. Mereka akan bertanding hingga Minggu (31/3/2019) nanti," papar Tambi.
Event ini lanjut Tambi mempertandingkan mulai dari kelas junior hingga kelas senior.
"Wasit yang diturunkan semuanya wasit taekwondo yang sudah ikut pelatihan dan mengantongi sertifikat," tambahnya.
Gubernur Riau Syamsuar yang membuka kejuaraan ini memberikan apresiasi yang luar biasa, khususnya kepada panitia pelaksana, serta pengurus taekwondo. Dia berharap agar melalui kejuaraan ini bisa melahirkan lagi atlet-atlet handal milik Riau.
Apalagi dalam tahun ini, Riau akan mengikuti babak kualifikasi di Porwil dan Kejurnas Pra PON. Tentunya, Riau harus menurunkan atlet-atlet handal agar meraih prestasi gemilang. Termasuk halnya cabor taekwondo ini.
"Sejak awal kita sudah nyatakan dukung penuh kejuaraan taekwondo ini. Mari sama-sama kita harumkan nama Riau di kancah nasional dan internasional. Kepada anak-anak kami para atlet, selamat bertanding. Jaga sportivitas dan fair play," pinta Gubernur Syamsuar
Pekanbaru Raih Juara Umum
Kontingen Pekanbaru akhirnya berhasil meraih juara umum dengan mengumpulkan 24 keping medali. 24 medali itu terdiri dari 16 emas, 3 perak dan 5 perunggu. Sementara itu posisi kedua ditempati kontingen dari Kampar dengan mengumpulkan 7 emas, 4 perak dan 12 perunggu. Selanjutnya peringkat tiga diraih Bengkalis dengan meraih 2 emas, 4 perak dan 8 perunggu.
Menurut Tambi dari hasil kejuaraan tersebut sangat terlihat jelas perkembangan taekwondo di Riau sudah merata ke seluruh kabupaten/kota.
"Hal itu bisa dilihat dari hasil Kejurda yang kita gelar selama tiga hari di GOR Tribuana, Pekanbaru," ungkap Tambi.
Kemudian tambah Tambi, pihaknya juga telah mengantongi sejumlah nama atlet berprestasi yang akan disiapkan tampil pada Kejurnas Pra PON 2019 mendampingi atlet andalan Riau Ibrahim Zarman, Galuh Kogas dan beberapa atlet lainnya.
"Atlet yang kita pantau itu nantinya kita panggil dan akan mengikuti Traning Camp (TC) berjalan yang kita gelar sekitar bulan Juni nanti sampai Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) KONI," papar Tambi.
Prestasi yang diraih atlet Pekanbaru itu diberi apresiasi oleh Pelatih Taekwondo Pekanbaru Rodi.
"Kita sangat memberikan apresiasi kepada seluruh atlet Pekanbaru terutama yang berhasil meraih medali," ujar Rodi. Tapi bagi atlet yang meraih medali emas tambah Rodi, akan dilatih lebih intensif lagi untuk menuju Pra PON 2019. "Semoga atlet kita banyak yang dipanggil untuk persiapan Pra PON 2019 dan mereka akan prioritas kita latih," ucap Rodi.
Pengprov TI Banten Sukses menyelenggarakan "6th Banten Open Taekwondo Champhionship 2019 "
26 Mar 2019Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Banten menggelar ajang Kejuaraan Taekwondo Open. Open turnamen yang diselenggarakan oleh Pengprov Ti Banten ini adalah yang ke enam kalinya. Kejuaraan bertajuk 6thBanten Open Taekwondo Champhionship 2019 berlangsung di Indoor Stadium Sport Center Kabupaten Tangerang Banten 23-24 Maret 2019
Kejuaraan ini merupakan ajang pemanasan jelang Pra PON, hingga Popnas. Kejuaraan dibuka oleh Ketua KONI BANTEN Brigjen Pol Purn Hj. Rumiah Kartoredjo dihadiri Ketua KONI Kab.Tangerang, Staf Khusus Ketua Umum PBTI yang juga selaku pejabat KOI Bapak Ade Lukman, Ketua Komisi Perwasitan PBTI, TB Indra Mulia Ari Zuhri, Ketua Bidang Organisasi PBTI, Yefi Triaji, Kadispora Banten, Kadispora Kab.Tangerang,Direktur Perusahaan PT Krakatau Posco dan PT Indah Kiat sebagai sponsorship kejuaraan.
Ketua KONI Banten Brigjen Pol. Hj. Rumiah Karto Redjo mengatakan kejuaraan taekwondo ini diharapkan mampu menambah jam terbang dan meningkat atlet-atlet handal Taekwondo Banten untuk menuju Banten Cemerlang di PON Papua nanti. Dalam kegiatan ini juga diserahkan uang Pembinaan sebesar Rp 50.juta dari PT. Krakatau Posco.
Sementara itu, Sekretaris Pengprov TI Banten Fiva Zabreno mengatakan, kejuaraan yang dibuka secara nasional tersebut, mempertandingkan tiga kategori. yakni kadet, junior, dan senior. Hal tersebut diharapkan mampu menjaring seluruh taekwondoin dari berbagai usia se-Indonesia. Sehingga akan memaksimalkan keikutsertaan peserta pada ajang ini,” ujarnya
Kejuaraan ini diikuti 480 atlet dari 49 Club 4 Propinsi “Ya tidak sedikit daerah-daerah yang memanfaatkan ajang ini untuk pemanasan. Mereka kan harus mempersiapkan diri menjelang Popnas, Pra-PON sampai ke PON. Jadi ini bisa menjadi ajang pemanasan sekaligus untuk memantau kekuatan masing-masing,” Terang Fiva.
Ia berharap kejuaraan ini dapat sekaligus menjadi ajang try in bagi taekwondoin Banten, yang juga harus mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan tingkat nasional tahun ini.
Hasil pertandingan Banten Open 2019 :
* Juara Umum 1. SKO Ragunan, Juara Umum 2, Kota Tangerang, Juara Umum ke 3 : SKKB Bogo
* Atlet terbaik cadet Putra : Rafi Khairul R (Magma TC)
* Atlet terbaik cadet Putri : Devinda Octamaicya (Kota Tangerang)
* Atlet terbaik Junior Putra : Kumara Arsy A (SKO Ragunan)
* Atlet terbaik Putri : Dania Putri (STKB Kab. Bogor)
* Atlet terbaik senior : Pa : Pandu Aji Alzayed (SKO Ragunan) Pi : Dhean Titania (Jawara Subang)
*) Suyudi
Sumber : Taekwondo Indonesia News (TIN)
Kejuaraan taekwondo piala Kemenpora “Taekwondo Championship Kemenpora Cup 2019” yang berlangsung di GOR Ciracas dari tanggal 15-17 Maret 2019 sukses digelar. Kejuaraan yang mempertandingkan kategori poomsae dan kyorugi untuk kategori pemula dan prestasi ini diikuti oleh 2672 atlet dari beberapa klub yang tersebar di DKI Jakarta dan beberapa daerah lain di Indonesia.
Kejuaraan dihadiri dan dibuka langsung oleh Menteri pemuda dan olahraga Imam Nachrowi pada hari Minggu (17/3). Selain pejabat KONI, dalam acara pembukaan juga dihadiri oleh Pengurus PBTI dan Ketua Umum Pengprov TI DKI Jakarta, Mayjen TNI Ivan Pelealu, SE, MM
Menurut ketua penyelenggara, Fernando Sinisuka, kejuaraan ini dilaksanakan dalam upaya untuk menumbuh-kembangkan semangat persatuan dan kesatuan antar insan taekwondo, sekaligus sebagai sarana bagi para peserta pemula maupun para atlet untuk lebih banyak menimba pengalaman bertanding dan membuktikan kualitas hasil latihannya selama ini. Atas nama panitia, dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kejuaraan ini, antara lain kepada Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman dan segenap pengurus PBTI, Ketua Pengprov TI DKI, Mayjen TNI Ivan Pelealu, SE, MM, angota komisi X DPR RI Yayuk Basuki dan khususnya kepada Kemenpora, Imam Nachrowi yang mendukung penuh kejuaraan sekaligus membuka secara resmi kejuaraan, serta seluruh partisipan, atlet dan orang tua murid yang sangat antusias mengikuti kejuaraan ini
Sementara itu, dalam sambutannya, Menpora Imam Nachrowi mengatakan bahwa kejuaraan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para atlet untuk menimba pengalaman dan motivasi dalam rangka meningkatkan prestasi taekwondo Indonesia di masa yang akan datang. Apalagi taekwondo adalah salah satu cabor yang dipertandingkan di Olimpiade. Harapannya, dari ajang-ajang seperti inilah akan lahir juara-juara taekwondo Indonesia di ajang internasional
Pihaknya sangat antusias karena banyaknya peserta menunjukkan animo dan atmosfir olahraga ini terjaga dengan baik, sehingga regenerasi taekwondo Indonesia diharapkan terus lahir dari ajang-ajang seperti ini. Apalagi menurutnya, taekwondo telah membuktikan dengan menyumbangkan emas pertama di ajang Asian Games 2018 lalu.
Ditambahkannya, Ia juga mengapresiasi dukungan dan peran serta orang tua yang mensupport anak-anaknya dalam kegiatan ini. “Peran orang tua sangat penting dalam merawat masa depan anak-anak kita agar pada saatnya nanti anak-anak akan menjadi rembulan yang akan menyinari keluarga.” Terang Menpora.
Menpora juga berpesan kepada atlet, “Bercita-citalah setinggi langit, jangan khawatir akan tingginya cita-cita kita, kalo toh nanti dalam perjalanan cita-cita itu tidak sampai, anda tidak sendiri, anda akan dtemani bintang-bintang.. Dan jadilah bintang yang akan menyinari keluarga anda kelak”. Ujar Imam Nachrowi
Sumber : Taekwondo Indonesia News (TIN)
Ratusan Atlet Ikuti APM Taekwondo Championship 2019 Memperebutkan Piala Marciano Norman
17 Mar 2019Sebanyak 600 Atlet Taekwondo kategori pemula dan prestasi mengikuti APM Taekwondo Championship 2019 yang digelar di SMA Adria Pratama Mulya, Tangerang, Sabtu (16/3/19). Kejuaraan ini mempertandingkan kelas Kyorugi dan Poomsae mulai dari kategori pemula, prestasi , junior dan senior. Untuk kategori pemula, kelas Kyorugi dipertandingkan berdasarkan jenis kelamin, usia, berat dan tinggi badan. Untuk kelas prestasinya ada Kyorugi junior putra Kelas U-48 dan U-51 serta Kyorugi junior Putri U-44 dan U-46. Kejuaraan juga menggunakan peralatan pertandingan standard DSS (Digital Scoring System).
Kejuaraan APM Taekwondo Championship 2019 ini memperebutkan Piala Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letjen TNI (Purn) Marciano Norman. Atlet yang turut ambil bagian dalam ajang ini didominasi dari DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, tetapi ada juga dari Kalimantan Timur, Maluku dan Sumatera Utara.
Dalam sambutannya ketika membuka kejuaraan, pembina APM taekwondo, Bapak Marciano Norman yang juga merupakan Ketua Umum PBTI menyatakan bahwa dirinya selaku pembina di SMA Adria Pratama Mulya mendapat kehormatan untuk bersama-sama ikut serta memberikan kontribusi bagi perkembangan taekwondo di Indonesia melalui klub yang dibinanya, yakni APM Taekwondo yang dibentuk pada tahun 2016 lalu. Bapak Marciano Norman, menjelaskan bahwa sekolah SMA Adria Pratama Mulya pernah mendapatkan kehormatan menjadi tempat penyelenggaraan Cabang olahraga modern Pentathlon 18th Asian Games 2018 lalu. Seperti diketahui, sekolah ini adalah sekolah percontohan pertama di Indonesia yang menggabungkan Kurikulum Nasional 2013 dengan kegiatan intrakurikuler olahraga ketangkasan berkuda (equestrian), Sekolah ini juga menggabungkan kurikulumnya dengan Cambridge Curriculum di 3 mata pelajaran yaitu Bahasa Inggris, Matematika dan Biologi.
“Fasilitas APM Taekwondo Club yang ada di lingkungan SMA Adria Pratama Mulya diharapkan nantinya bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mewadahi setiap potensi dan kreativitas yang dimiliki oleh siswa dan siswi SMA Adria Pratama Mulya untuk terus mengasah dan meningkatkan prestasinya dalam olahraga beladiri Taekwondo,” Ujar Ketua Umum PBTI yang pada Asian Games 2018 lalu berhasil mencetak sejarah membawa cabor olahraga yang dipimpinnya, taekwondo meraih medali emas untuk pertama kalinya dalam sejarah keikutsertaaan Taekwondo Indonesia di Asian Games.
Bapak Marciano Norman berharap bahwa masyarakat sekitar bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di SMA Adria Pratama, termasuk berkesempatan mengetahui dan mengenal lebih dekat tentang kegiatan olahraga berkuda di sekolah ini.
Selain jajaran pengurus PBTI, hadir dalam acara pembukaan adalah ketua Pengprov TI Banten, Asdep III Bidang Pengelolaan Olahraga Rekreasi, Kemenpora Bapak Teguh Raharjo dan Mon dae Sung, Mantan Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 yang saat ini menjabat Chairman C.J Corporation yang salah satu tugasnya adalah membina dan mengembangkan atmosfir taekwondo di seluruh dunia. Mon Dae Sung baru saja melaksanakan Coaching Clinic kepada para pelatih di berbagai daerah di Indonesia. Dalam acara pembukaan juga dipertontonkan demonstrasi taekwondo dari para atlet nasional taekwondo Indonesia.
Seperti diketahui Letjen TNI (Purn) Marciano Norman meresmikan APM Taekwondo Club pada awal 2016 dan menjadi Pembina APM Taekwondo Club yang kini menjadi salah satu pusat pelatihan olahraga Taekwondo di Kabupaten Tangerang di bawah Yayasan Pendidikan Adria Pratama Mulya. Tujuan dibentuknya APM Taekwondo Club untuk meningkatkan disiplin diri, pembentukan karakter positif (positive character building) dan kepercayaan diri (self esteem) siswa dan siswi maupun member di luar SMA Adria Pratama Mulya. Saah satu pelatih di APM taekwondo Club ini adalah Ong Stevanus Ario Suseno, Mantan atlet nasional Taekwondo Indonesia yang berpengalaman dan berprestasi di berbagai kejuaraan internasional.
Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi PBTI dan juga Ketua Pelaksana Kegiatan Yefi Triaji mengatakan bahwa kejuaraan APM Taekwondo Championship 2019 merupakan Open Tournament yang fokus pada pertandingan antar club/dojang antar sekolah.
“Kejuaraan ini merupakan kejuaraan open tournament yang memfokuskan pertandingan antar club/dojang, antar sekolah untuk memasyarakatkan Taekwondo di Banten,” Ujar Yefi atlet peraih media perunggu Olimpiade Barcelona, 1992
Selain kejuaraan taekwondo, ditempat yang sama juga berlangsung berlangsung AFE Karate IYOS Festival 2019 sejak Minggu (17/3) dengan mempertandingkan kelas umur 5-6 tahun, umur 7-8 tahun, umur 9-11 tahun, umur 12-13 tahun, umur 14-16 tahun, umur 17-18 tahun dan umur 19-20 tahun.
Sumber : Taekwondo Indonesia News (TIN)
Tampil Trengginas dan Pantang Menyerah, Atlet Indonesia Raih Medali Perak di Kejuaraan Internasional Level G1
06 Feb 2019Atlet taekwondo Indonesia Arrasyid Putranto berhasil meraih medali perak di ajang 7th Fujairah Open Taekwondo Championship 2019. Open Turnamen Internasonal berkategori W – G1 ini berlangsung dari tanggal di Zaved Sports Complex, Fujairah Uni Emirat Arab (1-3/2/2019).
Kejuaraaan tersebut diikuti oleh lebih kurang 17 negara partisipan, baik yang mewakili team nasionalnya maupun yang mewakili klub dari berbagai negara.
Menurut pelatih Sumbar Wuryanto, keikutsertaan Arrasyid Putranto berawal dari undangan khusus dari ketua pelaksana kejuarraan Fujairah yang ke 7. Menurutnya, undangan tersebut diterimanya sejak bertemu di Jordan G1 WT championship. Hassan Cup Jordan.
Undangan tersebut langsung dipenuhinya agar bisa berpartisipasi di kejuaraan itu. Dengan dana terbatas dan dan seadanya, pihaknya setelah berkonsultasi dan didukung oleh PBTI kemudian memutuskan untuk ikut berpartisipasi. Pendaftarannya dilakukan dengan GMS. Sejak saat itu segala persiapan dilakukan untuk menghadapi event bergensi tersebut.
“Sejak bulan Agustus usai kejuaraan Kimunyong cup korea selatan, saya beserta Arrasyid mempersipkannya selam 6 bulan untuk latihan pagi dan sore. Latihan kami fokuskan untuk memperbaiki komposisi teknik yang selama ini masih perlu Arrasyid tingkatkan agar dapat bisa bersaing ketat di ajang yang termasuk bergengsi di dunia itu” Ujar Sumbar Wuryanto yang biasa dipanggil Master Anto itu kepada TIN.
Atas hasil yang dicapai, Sumbar Wuryanto menyatakan puas dan bangga atas usaha dan kerja keras Arrasyid. Arrasyid sejak awal tampil trengginas, pantang menyerah dan terus berinbisiatif menyerang. Karena penampilannya itu, banyak negara kagum dan memberikan support untuk atlet yang tampil satu-satunya asal Indonesia itu. Dari babak pertama Arrasyid berhasil menyudahi taekwondoin asal Jordan 29-15. Di partai ke 2 ia berhasil melumat taekwondoin asal India dengan skor telak 15-7. Di partai final dengan pertarungan sengit, Arrasyid akhirnya mengakui keunggulan taekwondoin asal Kuawait dengan skor 19-29. Dengan hasil akhir itu, Arrasyid berhal meraih medali perak.
Walaupun di final kalah, M. Arrasyid banyak mendapat pujian. Bukan saja dari penyelenggara, tapi juga dari para pelatih dan atlet yang menyaksikan penampilannya. M Arrasyid dijuluki "Crazzy....Amazing Player !! ". Dan ketika wartawan menanyakan kepada Arrasyid, Ia menjawab... "Ia mati-matian bertading demi bangsa dan nama orang tuanya." Ujarnya.
Dari hasil ini, menurut Sumbar Wuryanto sangat penting bukan saja bagi atlet, khususnya Arrasyid sebagai bekal pengalaman yang berharga, namun juga pengalaman dari sisi penyelenggaraan pertandingan. Yang ia amati adalah manajemen pertandingan sangat dikemas secara professional dan memuaskan. Dirinya menyebut dari proses pendaftaran, akreditasi ulang melalui data GMS, penimbangan hingga cek urine, semua dilakukan secara tertib dan ketat.
“Tidak ada toleransi soal berat badan dan masalah doping. Ini merupakan pertandingan berkelas dan pesertanya juga sangat berpengalaman di tingkat internasional.” Ujarnya
Catatan lain menurut Master Anto adalah dengan tampilnya Arrasyid, dirinya dapat mengambil pelajaran bahwa persiapan menuju event yang serius tentu harus dilakukan secara serius pula. Level kejuaraan berkategori G-1 adalah level kejuaraan internasional tertinggi di level single event, dan pasti diikuti oleh atlet berkualitas tingkat dunia. Karena dari sinilah point peringkat atlet dunia dihitung menuju olimpiade.
Terkait hal itulah ia banyak belajar tentang beragam teknik baru yang harus dikuasai atlet dan metode pelatihan bagi para pelatih dalam rangka meng-update kapasitas kepelatihannya dalam melihat teknik yang makin berkembang saat ini. Termasuk pelajaran penting bagaimana system pertandingan yang menggunakan PSS menjadi faktor kunci dan kualitas wasit yang bertugas yang sangat paham, baik dari sisi teknis peralatan pertandingan, maupun dari sisi strategi atlet untuk memenangkan pertandingan dengan cara-cara yang kurang fair. Itu semua tidak ada toleransi bagi wasit.
Sementara itu, Kepala Bidang pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) PBTI, Rahmi Kurnia mengatakan bahwa keberhasilan M Rasyid Putranto di ajang kejuaraan level G 1 ini patut di apresiasi. Tentu bagi PBTI, berbagai catatan keberhasilan M Arrasyid selama ini menjadi salah satu referensi PBTI agar nantinya yang berangkutan di kemudian hari dapat merebut tiket pelatnas dan secara resmi mewakili timnas di ajang internasional. Oleh karena itu, Ia meminta pelatih sekaligus orang tua M. Arrasyid Sumbar Wuryanto untuk terus fokus dan meningkatkan kemampuan atletnya sekaligus mampu mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang bersangkutan untuk tampil lebih baik di ajang internasional lainnya.
“ Saya ucapkan selamat kepada Arrasyid Putranto dan pelatih sekaligus orang tua Arrasyid SUmbar Wuryanto atas keberhasilannya merebut medali perak di ajang 7th Fujairah Open Taekwondo Championship 2019. Semoga ini menjadi catatan positif bagi masa depan regenerasi taekwondo Indonesia di masa yang akan datang.” Ujar Rahmi.
Berikut adalah beberapa prestasi Internasional M Arrasyid Putranto :
- Silver Medal, 14 th WATA Open Intercontinental Taekwondo Championships in Sakai, Osaka Jepang 24 April 2016
- Silver Medal, Sporexcel NSC Milo International Taekwondo Invitation Championship, Malaysia 11 – 13 Nov 2016
- Gold Medal, The 13th AU Taekwondo Championships Princess CupAssumtion University, Bangkok Thailand, 23 – 25 Maret 2017
- Silver Medal, The 5th DAEDO Taekwondo Championships 2 – 3 Desember 2017, Singapura
- The 22nd Asian Cities Taekwondo Championships, 17 – 18 Maret 2018, Hongkong
- Gold Medal, The 2nd Katmandu Taekwondo International Championships, 17 – 20 May 2018, Nepal
Sumber : Taekwondo Indoneisa News (TIN)
Kejuaraan Taekwondo Festival bertajuk Olympic Champions berlangsung sukses digelar di GOR POPKI Cibubur Jakarta 18 – 19 Desember 2018. Kejuaraan yang di buka oleh Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Letjen TNI (Purn) Marciano Norman ini mempertandingkan kategori poomsae dan kyorugi dari kelas pemula dan junior. Diikuti 1460 peserta dari delapan propinsi, yakni Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Jambi, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
Menurut Ketua Penyelenggara Kejuaraan Ade Lukman, kejuaraan taekwondo festival Olympic Champions ini adalah upaya meningkatkan dan menyemarakkan atmosfir taekwondo Indonesia. Sekaligus kejuaraan ini merupakan bagian dari program pemasalan taekwondo PBTI. Program ini juga menjadi catatan positif bagi C.J Corporation, sebuah institusi sosial yang concern pada upaya pemasalan perkembangan taekwondo di seluruh dunia, dimana mantan juara olimpade Athena, 2004 Moon Dae Sung menjadi brand ambassodor institusi tersebut. Catatan positif tersebut institusi ini akan menilai tentang atmosfir pertandingan dan contoh kejuaraan pemasalan taekwondo yang baik untuk perkembangan taekwondo di suatu negara.
“Kejuaraan ini semata-mata bagi PBTI untuk membuktikan bahwa kejuaraan festival untuk tujuan pemasalan taekwondo di Indonesia sangat banyak dan dilakukan dengan kemasan yang sangat baik. Jadi hampir di setiap kejuaraan taekwondo festival ya seperti ini di Indonesia. Kejuaraan Olympic Champions ini hanyalah prototipe saja dari beragam kejuaraan taekwondo Festival yang sudah dan selama ini digelar di Indonesia untuk dijadikan acuan bagi C.J Corporation untuk menilai atmosfir perkembangan taekwondo di Indonesia.” Ujar Ade Lukman.
Sebelum kejuaraan berlangsung juga diadakan coaching clinic bagi para pelatih yang di berikan Moon Dae Sung. Coaching clinic ini juga mendapat atensi dan apresiasi dari para pelatih yang mengikuti. Apalagi diberikan langsung oleh mantan atlet peraih predikat penghargaan “olympism”, atlet yang dengan pribadi yang bersahaja dan etika aerta sportifitas luar biasa. Selain teknik, filosofi kepelatihan dan motivasi menjadi hal yang ensensial dari materi coaching clinic Moon Dae Sung ini.
Kejuaraan Taekwondo Festival bertajuk Olympic Champions berlangsung sukses digelar di GOR POPKI Cibubur Jakarta 18 – 19 Desember 2018. Kejuaraan yang di buka oleh Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Letjen TNI (Purn) Marciano Norman ini mempertandingkan kategori poomsae dan kyorugi dari kelas pemula dan junior. Diikuti 1460 peserta dari delapan propinsi, yakni Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Jambi, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
Menurut Ketua Penyelenggara Kejuaraan Ade Lukman, kejuaraan taekwondo festival Olympic Champions ini adalah upaya meningkatkan dan menyemarakkan atmosfir taekwondo Indonesia. Sekaligus kejuaraan ini merupakan bagian dari program pemasalan taekwondo PBTI. Program ini juga menjadi catatan positif bagi C.J Corporation, sebuah institusi sosial yang concern pada upaya pemasalan perkembangan taekwondo di seluruh dunia, dimana mantan juara olimpade Athena, 2004 Moon Dae Sung menjadi brand ambassodor institusi tersebut. Catatan positif tersebut institusi ini akan menilai tentang atmosfir pertandingan dan contoh kejuaraan pemasalan taekwondo yang baik untuk perkembangan taekwondo di suatu negara.
“Kejuaraan ini semata-mata bagi PBTI untuk membuktikan bahwa kejuaraan festival untuk tujuan pemasalan taekwondo di Indonesia sangat banyak dan dilakukan dengan kemasan yang sangat baik. Jadi hampir di setiap kejuaraan taekwondo festival ya seperti ini di Indonesia. Kejuaraan Olympic Champions ini hanyalah prototipe saja dari beragam kejuaraan taekwondo Festival yang sudah dan selama ini digelar di Indonesia untuk dijadikan acuan bagi C.J Corporation untuk menilai atmosfir perkembangan taekwondo di Indonesia.” Ujar Ade Lukman.
Sebelum kejuaraan berlangsung juga diadakan coaching clinic bagi para pelatih yang di berikan Moon Dae Sung. Coaching clinic ini juga mendapat atensi dan apresiasi dari para pelatih yang mengikuti. Apalagi diberikan langsung oleh mantan atlet peraih predikat penghargaan “olympism”, atlet yang dengan pribadi yang bersahaja dan etika dan sportifitas luar biasa. Selain teknik, filosofi kepelatihan dan motivasi menjadi hal yang ensensial dari materi coaching clinic Moon Dae Sung ini.